Tatkala membentang bayangan lautan surga di depan mata
Pada mulanya aku menapak dengan penuh suka cita
Itu saat aku belum mengenal apa itu dunia
Itu saat aku belum mengenal apa itu tawa,
apa itu air mata
Aku telah menapaki lautan itu dengan ceria
Berharap dapat meraup keindahannya
Hingga setapak demi setapak, aku surutkan langkah, tanpa kusadari
Sungguh, aku menyadarinya..
Betapa aku memilih terlena saat senyap menyapa
Bahkan tetesan air tak mampu menyibak hamparan kesadaran
Maka, janganlah Engkau dekatkan hatiku pada dunia ini,
lebih dekat dari apa yang kurasa kini
From: catatan seorang kerdil
Wuhuuuu… mak, puisinyaaaa cethaar pisaan… Saya awam banget di dunia perpuisian. keren mak :))
Hehe… Makasih mak.. Just write your own, insyaallaah baguuss