Namamu sunyi
Bilah yang dieja di ujung hari
Masa terkelebat segala asa dan realita
Dan sudah qadar-Nya menjadi apa
Haruskah manusia mencandaimu
Hanya tuk sekedar menghilangkan bisu
Dan menyamarkan aroma keterasingan
Menertawakan kebodohan diri
Atau harusnya mematut menelisik
Di sepenggal waktu yang tak banyak sisa ini
Keberadaanmu membawa kelam
Atau justru menampakkan sinar yang awalnya temaram
Hei, bukankah itu tergantung darimana melihat
Dan siapa yang melihat
Antara aku yang merindukanmu
Dan mereka yang mungkin memakimu
Sekali lagi,
Tergantung pada yang kita tinggalkan di belakang sana
Itu saja.