A Perfect Woman Become A Perfect Mom?

IMG_20150923_074147.jpg

Menjadi wanita itu rumit dengan segala standardisasinya. Saat masih gadis dulu saya merancang kehidupan pernikahan ideal saya dari A-Z. Merancang seperti apa calon suami saya, pernikahan saya, kehidupan pasca menikah, juga bagaimana saya akan memanageri “negeri kecil” saya. Saya merencanakan pendidikan calon anak-anak saya kelak dari hal simpel sampai visi misi pengasuhan mereka. Tapi, hanya sepersekian persen yang ternyata mampu saya lakukan. Baca lebih lanjut

Dalam Pecahan Kecil Itu

11113698_804011919689976_8419126336827679647_n

Bergelung dengan anak-anak selama 24 jam itu tidak jarang membuat emosi naik turun. Apalagi kalau mereka sedang aktif-aktifnya. Maunya, urusan domestik beres, rumah rapi tapi juga anak-anak anteng terfasilitasi. Satu sisi lainnya kita butuh untuk quality time untuk diri sendiri. Membaca buku, tidur cukup tanpa gangguan, crafting atau sekedar menyelesaikan draft tulisan yang terbengkalai barangkali hanya satu dari sekian banyak hal yang terpaksa kita lakukan menjelang tengah malam. Sure, you are not a supermom! Menjadi supermom hanya akan membuat stres, karena jelas tidak semua hal bisa kita tangani dan dapatkan. Jika kita ingin rumah rapi dan anak terfasilitasi, ada hal yang harus dikorbankan yaitu waktu istirahat kita. Kalau istirahat kurang, tidak jarang justru membuat mood menjadi buruk. Bagaimana bisa menghadapi tingkah polah anak apabila mood kita buruk? Baca lebih lanjut